Ice cream

Kamu tahu kenapa es krim itu manis? Karena waktu itu aku makannya sama kamu. Klise ya? Kaya lagi ngegombal gitu ya? Engga.

Kamu tahu rasanya sekarang? Kita kaya orang yang lagi sama-sama jaga perasaan. Saking ngejaganya, kita sampe lupa bahwa kita nyakitin perasaan kita masing-masing. Setidaknya, aku nyakitin perasaanku sendiri. Aku yang buat sakitnya sendiri. Aku yang selalu melihat ke arahmu, seakan akan kamu akan melihatku balik. Tapi kenyataannya enggak.

Ini tuh kaya mimpi. Sebelum semuanya kaya gini, semuanya indah banget. Kaya cuman ada kita. Bukan mereka, bukan pilihan antara kamu atau aku.

Sebelum sejauh ini, kita pernah deket banget. Sebelum kamu buat semuanya rusak, kamu buat semuanya sempurna.

Bukan kamu yang salah, tapi aku. Bukan ice cream itu yang ingin mencair, tapi aku.

Setiap aku berhenti, kamu selalu buat aku ingin berlari.
Setiap aku diam, kamu yang selalu buat aku bertahan.
Setiap aku lelah, kamu yang menopang aku.

Kamu bukan yang dulu. Aku pun bukan.

Kita dua orang yang dipertemukan dalam ruang kaca. Sunyi, senyap seakan memang ini sudah berakhir.

Ini memang sudah berakhir bukan?

Ice cream yang kamu bilang manis, sekarang sudah cair bukan?

You May Also Like

0 comments