Titik akhir.

“Aku sayang kamu, makanya aku bertahan.”

Itu kata-kata yang paling kuingat.

Lalu setelah itu, muncul banyak pertanyaan. Kamu kemana pas aku dirumah sakit sendirian. Kamu orang yang aku ceritakan bahwa aku sakit. Aku buka puasa karna aku sakit, kamu dimana? Bahkan sekedar bertanya kondisi ku saja tidak.

Mungkin ini airmataku yang sudah ribuan kali jatuh.

Tapi ini yang paling mengecewakan. Ada kata sayang. Tapi tidak diperdulikan.

Kali ini, aku sudah menyerah. Mempertahankan sesuatu yang tidak bisa dipertahankan. Berharap pada manusia, yang sulit untuk diharapkan. Mencintai seseorang, yang tak berbalas.

Aku juga sayang kamu. Makanya aku selalu memintamu kembali ketika kamu pergi.

Tapi mungkin, aku memang harus memberimu ruang. Untuk sendiri. Menikmati hidupmu.

Dan aku, aku akan terus melangkah. Melangkah kedepan, mencari masa depanku sendiri.

Yah, ini mungkin memang akhir dari semuanya.

Kamu baik-baik. Aku minta maaf kalau aku menuntutmu untuk peduli padaku, ketika kenyataannya berbeda.

You May Also Like

0 comments