Hello J

Awalnya, semua berjalan seperti biasa. Hingga akhirnya kita makin deket dan gak tau caranya menolak. Semakin banyak yang dibicarakan, semakin banyak yang disamakan dan semakin sulit untuk dilupakan. Sampe saat itu, dia, dia mengakui satu hal terbesar yang pernah aku tau. Aku diam. Tercengang, namun akhirnya aku menangis. Air mata itu pecah mengalir dengan derasnya. Tidak hanya sekali, namun berkali-kali. Kamu ngasih kabar yang paling nyakitin buat aku. Aku sayang kamu, sejak waktu itu. Tapi sampai sekarang aku belum memberitahukan kamu.

Hari itu, kita bercerita banyak hal. Semua hal yang mungkin kamu cuman percaya menceritakannya kepadaku. Aku mengiyakan semua ceritamu. Percaya apapun yang kamu bilang, tidak menggubris hanya menambahkan. Kamu cerita tentang mantanmu, sekolahmu, rasa ngantukmu bahkan tentang masalah keluargamu. Aku bingung kenapa kamu percaya padaku.

Sampai ternyata siang itu aku ikut bersama kamu kerumahmu, menemui keluargamu. Dan ternyata satu fakta besar tentangmu langsung terbuka.

Aku terdiam ketika kamu bilang hal itu, kamu merangkulku. Itu kali pertama aku yakin bahwa kamu sudah tidak mampu menahannya sendiri. Kamu terlalu lelah untuk berpikir dan menahannya.

Akhirnya kita harus pergi mengantarmu dengan sejuta pertanyaan di dalam benakku.

Kamu kenapa? Aku gak mau kamu kenapa-kenapa. Aku sayang kamu, aku belum bilang aku sayang sama kamu. Tapi aku mau kamu tau itu, meski aku gak bilang.

Saat perjalanan pulang akhirnya kamu bilang suatu hal yang bikin aku sakit sekali. Kamu menangis tersengguk-sengguk dalam ceritamu.

Aku bingung, aku sedih. Aku merasa tidak mampu menahannya. Aku ingin memelukmu disetiap kesakitanmu. Mempertahankanmu saat kamu ingin menyerah.

Satu hal, aku tidak akan membiarkan kamu sendiri.

I love you jelek.

You May Also Like

0 comments