twitter instagram
  • Home
  • Love Story
    • Patah hati
  • About
  • Contact

Adhitya Lestary

“Good friends, good books, and a sleepy conscience: this is the ideal life.” ― Mark Twain

Kamu percaya kalau karma itu ada?

Ini hari pertama kamu balas whatsapp aku. Hari pertama kamu menjelaskan dengan tegas bahwa tidak akan ada kata 'kita' diantara kamu dan aku. Tidak ada mimpi indah yang aku bayangkan sejak kemarin, tidak ada balasan untuk semua perasaan.

Yang ada semua tertutup rasa benci. Tertutup kata-kata 'aku pengen kamu ngerasain rasanya jadi aku. Rasa dimana wkt kamu ninggalin aku sama cowok itu. Ini, ini rasanya. Rasanya sakit sendiri sedangkan kamu bersenang-senang disana.'

Seandainya saat itu aku bisa berhenti dan menyadari semua yang telah aku lakukan, pasti aku akan berhenti. Seandainya aku menyadari bahwa akan ada rasa bersalah yang benar-benar membuatku menyesal seumur hidup, mungkin aku tidak akan melanjutkan hubungan itu.

Telat. Itu kata yang menyakitkan. Aku telat dan sia-sia. Kamu akan bilang 'gak ada kata kita' untuk selamanya.

Dan karma ini. Aku percaya bahwa ini akibat tingkahku, akibat kebpdohanku. Aku menerimanya. Aku sayang kamu. Tiga kata yang akan sia-sia saat diucapkan sekarang. Tapi aku rasa kamu perlu tahu tentang itu. Maaf.
22.12 No comments
Kenapa kamu harus selalu jadi abu-abu dihidup aku?

"hallo” sapaku terhadapmu pagi itu. Ini sms pertamaku untukmu dipagi ini. Iya, tidak ada sapaan selamat pagi seperti tiga tahun lalu.

Kamu menjawab “yo?” masih sama seperti dua hari lalu dan kemarin. Kamu tidak berubah. Tidak berubah semenjak kita akhiri hubungan itu. Aku rindu ucapan ‘selamat pagi sayang’ ucapan yang selalu mengiringi pertemuan kita disekolah tiga tahun lalu.

Sekarang semua keruh, keruh seperti air laut yang bercampur dengan pasir pantai yang pernah mengukir goresan muka kita berdua. Kamu lebih rumit dari yang aku bayangkan. Kesalahan yang aku lakukan dulu nampaknya benar-benar telah menyayat hatimu. Mungkin kamu merindukanku. Mungkin aku yang terlalu bodoh, iya aku memang bodoh. Untuk apa aku datang kehidupmu lagi. Sama, sama seperti pertanyaanmu. Pertanyaanmu yang menanyakan kenapa aku baru muncul sekarang? Kenapa aku baru menghubungimu. Sejujurnya, tidak pernah ada jawaban atas pertanyaanmu itu. Pikiranku kosong, aku mencari alasan. Alasan yang membuatku terlihat bodoh. Kita saling rindu, tapi rasa rindumu padaku itu terhalang oleh rasa bencimu padaku. Aku ingin menyerah, aku ingin kamu tenang. Tapi setiap aku ingin menyerah, justru perasaan ingin kembali padamu selalu membuatku bertahan.

Kita selalu seperti ini. Hanya meributkan hal sangat menyakitkan untuk kita berdua. Kita tidak pernah menyelesaikan satu masalah. Kita selalu membiarkan masalah itu mengambang. Aku datang lagi ke kehidupanmu. Mencoba menghapuskan rasa hampamu dan rasa rindumu padaku. Mencoba datang dan menjelaskan kenapa dan ada apa. Lagi-lagi tidak ada jawaban. Aku tidak dapat menjawab semuanya. Semakin keras mencari semakin remuk jantungku. Aku lebih bodoh dari seekor keledai. Lebih bodoh dari seorang yang paling bodoh di dunia ini.

Kamu tidak berubah sedikitpun. Selalu sama. Selalu diam ketika kamu marah padaku. Selalu mencoba membiarkan aku berpikir sendiri tentang apa yang terjadi. Dan kamu selalu keras terhadap dirimu sendiri. Aku rasa, aku pun tidak berubah. Tetap tidak bisa berpikir tentang apa yang salah dengan kita atau dengan diriku. Dan aku masih tetap seperti ini. Tetap takut kamu marah selamanya padaku.

Sekarang, hanya hampa yang aku rasakan. Perasaan yang membuatku selalu berhenti diruang kelam. Mengingat masalalu dan mengingat bahwa kamu selalu jadi yang terbaik disini, dihatiku. Seabu-abu apapun kamu, aku akan selalu mencoba menjadikanmu jingga atau warna lain yang membuat hidupmu berwarna. Membuatmu lebih hidup, membuatmu menjadi lebih hebat daripada sebelumnya.

Terakhir dariku, aku ada untuk berbagi dengamu. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri.
21.07 No comments
Newer Posts

About me

About Me

Women who have high enthusiasm for food, music, love, mountains, cold air, hope and humans (too great if I say humanity, because I have not done anything for other human beings).

Follow Me

Labels

deaf grateful heart indonesia pelajaran teman

recent posts

Blog Archive

  • ►  2020 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  Mei (2)
  • ►  2018 (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2017 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2015 (14)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2014 (26)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2013 (17)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ▼  Agustus (2)
      • Hari pertama dan tentang Karma
      • Selalu menjadi abu-abu

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

  • IBU...
    Setiap orang didunia ini pasti dilahirkan dari seorang ibu. Tapi, tidak semua orang memiliki ibu, atau bahkan dekat dengan ibunya. Aku tahu...
  • Try to not cry.
    Hello.  I am not try to crying. I cant. I dont speak to anyone. I dont tell anyone about what happen.  I know I am not perfect. Sorry if I j...
  • Kita seberuntung apa? Sebersyukur apa?
    Ini hari kesekian di bulan september. Hari kesekian saya masih kerja di GrabTaxi, hari kesekian saya merindukan ayah saya, hari kesekian say...
  • Tambang Merajalela, Ekosistem Alam dan Kesejahteraan Rakyat Taruhannya
    Pada dasarnya pelaksanaan tambang di Indonesia memang sudah cukup lama merajalela di Indonesia. Khususnya didaerah diluar pulau jawa, seper...
  • FESTIVAL TO BRING OUT THE BEST KOREA, INDONESIA 
    Get ready, Jakarta. For a full month, residents of the city will be pampered with a host of art and cultural performances as part of the Ko...

Blogroll

“Don't cry because it's over, smile because it happened.” ― Dr. Seuss

adhityalestarystory
Lihat profil lengkapku
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates