HAPPY IED MUBARAK❤❤

-Kata maaf harus berasal dari hati, menerima maaf orang lain pun harus berasal dari hati. Bukan hanya untuk islam, tapi untuk semua makhluk hidup yang mempercayai keberadaan Tuhan.-

Malam ini, malam takbiran. Malam dimana semua manusia yang beragama islam mendengar takbir yang dikumandangkan. Indah untuk didengar. Setelah tahun lalu merasa bulan ramadhan paling berat untuk dijalani, sepertinya tahun ini Allah belum ingin berhenti memberikan ujian untuk keluargaku maupun untuk aku. Tahun ini sama beratnya seperti tahun sebelumnya, cobaan tidak berhenti. Tahun lalu masalah di mama, sekarang masalah di kakakku. Semakin tinggi seseorang, semakin kaya seseorang, maka ia juga akan semakin merasa angkuh. Merasa memiliki segalanya, melihat hanya dari sisi dirinya, dan hanya mempercayai apa yang menurutnya baik dan menguntungkan. Di dunia ini, kita tidak dapat hidup sendiri. Tidak dapat melihat semua dan membeli semuanya dengan uang.

Saya belum menjadi seorang ibu, tapi saya sangat dekat dengan ibu saya. Saya bisa merasakan apa yang ibu saya rasakan. Semakin tua seseorang maka ia akan semakin sensitif. Ibu saya punya 3 anak. 3 anak sudah bekerja dan mendapatkan gaji yang bisa dikatakan cukup besar. 3 anak itu sangat sulit ditebak, yang pertama paling mapan dan merasa bisa mencukupi keinginan ibunya karna ia memiliki uang yang berlimpah, sehingga ia lupa tentang bagaimana caranya menghargai "surganya" sendiri. Anak kedua mapan, tapi ia terlalu hemat sehingga ia tidak bisa memberikan materi untuk ibunya, tetapi ia bisa menjadi teman berbicara untuk ibunya dan bisa membuat ibunya bahagia dengan anak2nya. Anak ketiga mapan dan mampu memberikan perhatian kepada ibunya, hanya saja cara ia saat membrikan materi maupun perhatian terkadang salah. Dia selalu mengungkit apa yang telah diberikannya kepada ibunya.

Semuanya berbeda, saking berbeda mereka menjadi sering bertengkar. Sulit memberi nasihat kepada mereka, karna sulit untuk menyerap sesuatu yang baik dan selalu mengganggap bahwa diberi nasehat krn mrk salah bukan sebagai saran.

Sedih rasanya melihat ibu saya menahan rasa sakitnya di dalam dirinya sendiri. Saya tahu apa yang dirasakannya, tapi saya tidak mamou berkata karna saya sendiri pun ingin menangis rasanya.

Saya juga memiliki masalah sendiri, saya rasa saya telah menyakiti perasaan sahabat saya sendiri. Ia marah, tetapi ia tidak menceritakannya mengapa. Saya tidak ingin menegurnya karna saya takut untuk mendengar penjelasannya. Saya hanya ingin menuliskannya disini, ia di blog ini.

"Buat sahabat saya, kesayangan saya. Kesayangan yang terlalu sempurna. Sejak awal hubungan kita tidak terlalu dekat, hanya saja ada beberapa hal yang terkadang membuat kita seperti memiliki sesuatu yang terhubung. Saya tahu kamu masih marah sama saya karna kejadian wkt itu, kamu bilang tidak tapi gesture kamu berkata iya. Kamu yang bilang biar saya abcd tapi kamu yang engga abcd. Tolong bicara. Karna jika tidak saya akan merasa sedih sendiri dan sebisa mungkin menjauh dr kalian. Maaf, tapi sahabat tidak seperti ini. Aku bicara minal aidin wal faidzin dan kamu berkata ia sama-sama. Kamu gak ikhlas? Tolong tidak usah menjadi alim kalo hatimu tidak sebaik ucapanmu. Maaf aku emosi, terimakasih."

Mohon maaf lahir dan batin. Aku sayang kalian.

You May Also Like

0 comments