Kenyataan selalu diabaikan dengan adanya khayalan. Hingga akhirnya kenyataan hilang dan khayalan tak pernah tercapai.

Ini tanggal 27 yang ke tujuh tahunnya. Sejak tujuh tahun lalu tanggal jni menjadi tanggal yang sakral dan sangat berarti. Tanggal dimana saya kehilangan sosok pria yang paling berarti dalam hidup saya, pria yang selalu menjadi guru besar saya. Ia papa saya, ayah yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Dia tidak pernah mengeluh, sedih dan gundah pun ditutupinnya, apalagi menangis? Dia pernah menangis, tapi tidak di depan anak dan istrinya. Papa itu orang yang tegas, selalu punya pendirian. Tegasnya bahkan kadang sulit dibedakan dengan marahnya. Papa selalu takut anaknya kekurangan. Apapun yang anaknya mau, sebisa mungkin papa berikan. Papa juga dermawan sekali, semua orang di daerah rumah sampai detik ini masih mengingat jasa papa.

Sekarang papa udah disurga, udah bahagia. Kata kakaku, "jangan menangisi orang yang sudah gak ada. Tapi bantulah orang yang gak itu untuk tetap bahagia disana. Sayangin dan hargai semua orang yang ada. Karna ketika yang ada menjadi tidak ada, kita pasti akan menangis kembali."

Kangen pa, kangen banget. Semua berubah sejak papa engga ada disini lagi. Kita semua saling jaga, saling ngerti dan saling dukung. Kita semua sayang papa. Papa baik-baik ya disana. Aku sayang papa. Aku nyari pacar yang kaya papa. I love you paps❤