Adhitya Lestary

-Aku selalu melihat ke satu titik. Satu titik dimana yang aku tahu disitulah perasaanmu yang sesungguhnya.-

Selalu seperti ini. Selalu ada momen dimana memandangi kamu dari jauh adalah kebahagiaanku. Ini sudah bukan tentang sesuatu yang kita tunggu, bukan tentang siapa yang menyapa terlebih dahulu, dan bukan tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah. Menurutku, ini semua tentang berkata jujur. Berkata tentang perasaan. Kalo aku jadi kamu, aku tidak akan pernah menyia-nyiakan orang yang menunggu kamu. Aku belajar dari kenangan, belajar dari masalalu. Aku tahu kamu pernah ngerasain hal ini juga. Aku juga tahu kamu pernah merasakan rasa sakit ini. Yang aku tidak tahu adalah kenapa kamu datang kalau kamu tidak mau datang. Kenapa kamu pergi kalau kamu tidak mau pergi? Setidaknya jangan datang, karna ketika kamu datang dan lalu kamu pergi, rasanya seperti aku kehilangan. Aku tahu kamu tahu persis rasanya kehilangan seperti apa. Tapi kamu buta, seakan semuanya tidak terjadi. Seakan aku batu.

Tolong. Tolong belajarlah untuk menetap disini ketika kamu sudah memutuskan untuk menyapaku. Tapi pergilah yang jauh dan menjauh dariku jika memang kamu memilih melupakan dan meninggalkan. Setidaknya jangan memberikan luka di awal.

Tiba-tiba ada yang ngehubungin. Terus bilang "hallo" atau "jreng". Orangnya baik, dateng dari masalalu. Eh tapi. Tapi itu ternyata mimpi saya doang.

Mimpi yang gak akan jadi kenyataan. Namanya juga hidup, kalo semua mimpi bisa jadi kenyataan, mungkin semua orang akan terus bermimpi kan? Iya, pasti bakal banyak saingan di alam mimpi. Kalo ditanya 'mimpi besar lo apa dit?' pasti saya diam.
'Kok diam?'
'Karna mimpi saya terlalu banyak dan sulit untuk diwujudkan.'
'Yaudah dit mimpi yang terbesar apa?' 'Jawaban saya hanya satu. Bahagia.'
'Emang sekarang lo gak bahagia? Perasaan tiap hari lo ketawa bahagia mulu'
'No one will know what I'm feelings inside my heart'

Bahagia itu cuman satu kata, tapi banyak banget artinya. Bahagiain diri sendiri, bahagiain orang tua, bahagiain semua orang, dan lain-lain. Kalo orang bilang 'gw mau ngebahagiain orang lain aja.' Gimana cara elo ngebahagiain orang lain kalo misalkan elo sendiri aja gak bahagia? Susah. Ada satu orang yang bilang saya "kesepian". Saya bingung. Saya rasa saya bahagia dengan hidup saya. Saya gak munafik, kesepian itu pasti ada, cuman kesepian itu gak akan dateng setiap hari. Hanya di moment tertentu saja, terutama di moment tengah malam buta karna gak bisa tidur saja.

Kesepian juga banyak bentuknya. Perasaan lo yang kesepian atau hidup lo emang basi makanya elo kesepian. Kalo saya mungkin cuman perasaan kali yang kesepian. Selalu ada waktu dimana kesepian itu cuman lewat saja. Pas kangen rasanya sepi, pas dateng rasanya bahagia, tapi pas sadar rasanya emmmm ya bahagia sesaat kaya biasanya. Banyak hal di dunia ini yang sulit untuk diduga. Terutama masalah hati, ya itu tadi sih, kan gak semua oramg tau tentang apa yang dirasain sama orang lain kan? Apalagi kalo kita berhubungan sama orang yang tertutup, introvert. Susah banget deh pasti. Saya sering berkomunikasi sama orang introvert seperti itu, cuman gak semuanya nyebelin sih. Satu orang doang yang nyebelinnya gak abis-abis. Orang yang terlalu jauh untuk dikejar, orang yang terlalu susah untuk dilupakan, dan orang yang terlalu dekat untuj dijauhkan. Sekian tulisan saya yang ngalor ngilur kemana tahu haha kangeen sih, cuman kangen aja kok. Gak lebih. Udah biasa juga kok gak dikangenin balik HAHA kalo ada rekor manusia tersabar di dunia ini, mungkin saya orangnya.

sncrly!XX❤