twitter instagram
  • Home
  • Love Story
    • Patah hati
  • About
  • Contact

Adhitya Lestary

“Good friends, good books, and a sleepy conscience: this is the ideal life.” ― Mark Twain

Tiga Tempat Wisata di Kabupaten Seruyan - Kalimantan Tengah: 

1. Taman Nasional Tanjung Puting

Taman Nasional Tanjung Puting adalah sebuah taman nasional yang terletak di semenanjung barat daya provinsi Kalimantan Tengah.
Tanjung Puting pada awalnya merupakan cagar alam dan suaka margasatwa dengan luas total 305.000 ha yang ditetapkan oleh pemerintahHindia Belanda pada tanggal 13 Juni 1936. Selanjutnya pada tanggal 12 Mei 1984 oleh Menteri Kehutanan, Tanjung Puting ditetapkan sebagai Taman Nasional luasnya menjadi 415.040 ha.
Secara geografis terletak antara 2°35'-3°20' LS dan 111°50'-112°15' BT meliputi wilayah kecamatan Kumai di Kotawaringin Barat dan di kecamatan Hanau serta Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan.
Taman Nasional Tanjung Puting di kelola oleh Balai Taman Nasional Tanjung Puting, sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan (Info Lebih Lanjut klik Situs Resmi Balai Taman Nasional Tanjung Puting.

Obyek wisata

Beberapa obyek wisata di Tanjung Puting:

  • Tanjung Harapan
  • Pondok Tanggui
  • Camp Pondok Ambung
  • Camp Leakey

Ekosistem

Taman Nasional ini memiliki beberapa tipe ekosistem, yaitu hutan tropika dataran rendah, hutan tanah kering (hutan kerangas), hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut, hutan bakau atau mangrove, hutan pantai, dan hutan sekunder.

Flora

Jenis-jenis flora utama di daerah utara kawasan adalah hutan kerangas dan tumbuhan pemakan serangga seperti kantung semar (Nephentes sp). Hutan rawa gambut sejati ditemukan di bagian tengah kawasan dan di tepi beberapa sungai, dan terdapat tumbuhan yang memiliki akar lutut, dan  akar udara. Di sepanjang tepi semua sungai di kawasan ini terdapat hutan rawa air tawar (aluvial) sejati, memiliki jenis tumbuhan yang kompleks dan jenis tumbuhan merambat berkayu yang besar dan kecil, epifit dan paku-pakuan menjalar dalam jumlah besar. Di daerah utara menuju selatan kawasan terdapat padang dengan jenis tumbuhan belukar yang luas, hasil dari kerusakan hutan kerangas akibat penebangan dan pembakaran. Umumnya terdapat dalam kantung-kantung di sepanjang sungai sekonyer dan anak-anak sungainya. Tumbuhan di daerah hulu sungai utama terdiri atas rawa rumput yang didominasi oleh Pandanus sp dan bentangan makrofita (bakung) yang mengapung, seperti Crinum sp di daerah pantai meliputi hutan bakau (mangrove) dan lebih jauh ke daratan yaitu di kawasan payau pada muara-muara sepanjang sungai utama, terdapat tumbuhan asli nipah. Tumbuhan meluas ke pedalaman sejauh sungai, dan menandai kadar intrusi air payau ke darat. Untuk daerah pesisir pada pantai-pantai berpasir banyak ditumbuhi tumbuhan marga Casuarina, Pandanus, Podocarpus, Scaevola, dan Barringtonia.

Jenis-jenis tumbuhan lain yang dapat ditemui di TNTP adalah meranti (Shorea sp.), ramin(Gonystylus bancanus), elutung (Dyera costulata), gaharu, [[kayu lanan, keruing (Dipterocarpus sp), ulin(Eusideroxylon zwageri), tengkawang (Dracomentelas sp.), Dacrydium, Lithocarpus, Castonopsis, Schiima, Hopea, Melaleuca, Dyospyros, Beckia, Jackia, Licuala, Vatica, Tetramerista,Palaquium, Campnosperma, Casuarina, Ganoa, Mesua, Dactylocladus, Astonia, Durio, Eugenia, Calophyllum, Pandanus, Imperata cylindrica, Crinum sp., Sonneratia, Rhizophora, Barringtonia,Nipah (Nypa fruticans), Podocarpus, dan Scaevola. Sementara untuk tumbuhan lapisan bawah hutan terdiri dari jenis-jenis rotan dan permudaan/anakan pohon.

Fauna

  • MAMALIA: Kawasan TNTP dihuni oleh sekitar 38 jenis mamalia. Tujuh di antaranya adalah primata yang cukup dikenal dan dilindungi seperti orangutan (Pongo pygmaeus), bekantan (Nasalis larvatus), owa-owa (Hylobates agilis), dan beruang madu (Helarctos malayanus). Jenis-jenis mamalia besar seperti rusa sambar, kijang (Muntiacus muntjak), kancil (Tragulus javanicus), dan [[babi hutan (Sus barbatus) dapat dijumpai di kawasan ini. Bahkan, beberapa jenis mamalia air seperti duyung (Dugong dugong) dan lumba-lumba dilaporkan pernah terlihat di perairan sekitar kawasan TNTP.
  • REPTIL: Beberapa jenis reptil dapat ditemukan di kawasan TNTP, termasuk di antaranya buaya sinyong supit (Tomistoma schlegel), buaya muara (Crocodilus porosus), dan Labi-labi (Trionyx cartilagenous)
  • BURUNG: Tercatat lebih dari 200 jenis burung yang hidup di kawasan TNTP. Salah satu jenis burung yang ada di kawasan ini, yaitu sindang lawe (Ciconia stormii) termasuk 20 jenis burung terlangka di dunia. Tanjung Puting juga merupakan salah satu tempat untuk semua jenis koloni jenis burung “great alba” seperti Egreta alba, Arhinga melanogaster, dan Ardea purpurea.

2.PANTAI SUNGAI BAKAU
Sungai Bakau2_thumb
Pantai Sungai Bakau…………
Pantai Seribu Cemara yang terkenal pula dengan sebutan Pantai Sungai Bakau terletak di desa Sungai Bakau Kecamatan Seruyan Hilir sekitar ± 1 km arah timur ibukota Kabupaten Seruyan merupakan pantai pertama yang dirangkaikan menjadi pusat pengembangan pariwisata yang potensial dengan hamparan pasir putih, panorama alam dan gemburan ombak pantai Laut Jawa yang menarik bagi wisatawan.
Sungai Bakau1_thumb
Untuk mencapai objek wisata ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat ± 15 menit dari Kota Kuala Pembuang, ibukota Kabupaten Seruyan.
Sungai Bakau3_thumb
Obyek ini sering dikunjungi oleh masyarakat Kota Kuala Pembuang dan sekitarnya rata-rata 1.000-6000 orang setiap hari libur dan khusus pada setiap Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha maupun Tahun Baru, jumlah pengunjung mencapai 10.000 orang. Sarana yang tersedia di pantai ini adalah jalan paving stone dan gazebo, panggung hiburan, jembatan gantung yang menghubungkan pulau seribu cemara, warung makanan dan minuman, ikan hasil tangkapan para nelayan, kepiting rajungan dan hasil laut lain seperti ebi, terasi, ikan kering dan lainnya.

3. DANAU SEMBULUH

Danau Sembuluh merupakan sebuah danau di Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Kalimantan Tengah dengan luas 7.832,5 ha dan memiliki panjang sejauh 35,68 km. Danau ini merupakan tempat bermuaranya sungai-sungai besar dan kecil seperti Kupang, Rungau, dan Ramania. Di sekitar danau yang luasnya mencapai 2.424 km2 ini terdapat beberapa desa, yaitu Sembuluh I, Sembuluh II, Bangkal dan Terawan. Untuk mencapai danau tersebut dari Palangkaraya, ibukota Kalimantan Tengah, dapat dicapai menggunakan kendaraan darat sejauh 240 km menuju Sampit, dan dari Sampit menuju Desa Bangkal sejauh 80 km. Dari Desa Bangkal, Danau Sembuluh bisa dicapai dengan kapal motor sekitar 20 menit. Potensi yang dimiliki danau ini adalah memiliki pinggiran danau yang berpasir sehingga dapat dijadikan tempat berlabuh dan wisata, potensi perikanan yang tinggi, dan terdapat beberapa desa yang berada di pinggiran danau. Danau sembuluh yang luas ini juga meliputi beberapa danau kecil yang berupa perairan anak sungai yang berbentuk danau yang lebih kecil dengan aliran sungai yang kembali ke aliran utama dan atau aliran sungai mati. Jenis ikan yang terdapat di danau ini adalah ikan betutu, gabus-gabusan, jelawat, seluang, sepat, lais, baung, botia, toman, tabakang, dan tapah. Beberapa kegiatan yang dilakukan disekitar danau meliputi industri galangan kapal, perkebunan kopi dan karet, peternakan, serta perikanan tangkap dan budidaya keramba.

22.18 No comments
Kesadaran untuk menggunakan transportasi umum, sepertinya belum dapat dipahami dengan betul oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari persetujuan bapak Presiden Republik Indonesia yang menyetujui adanya gagasan mobil murah di Indonesia, yang sering disebut dengan LCGC (low cost green car). Bila dilihat secara seksama efek dari persetujuan gagasan ini membawa dampak yang cukup buruk bagi lingkungan dan kondisi jalanan dijakarta itu sendiri. Seperti yang kita ketahui, jalanan dijakarta sejak beberapa tahun terakhir ini sudah tidak mampu menampung banyaknya kendaraan yang setiap tahun semakin meningkat.
Kebijakan LCGC yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian memiliki berbagai macam tujuan, salah satunya adalah pengembangan industri komponen lokal dalam negeri. Diharapkan dalam 5 tahun kedepan, 80% komponen LCGC sudah tidak perlu impor. Menurut survey yang ada, hanya 49% responden yang tahu mengenai penggunaan komponen lokal dalam LCGC, sisanya tidak tahu tentang kebijakan ini. Dalam membeli mobil, 41% responden memilih berdasarkan harga, 36% karena spesifikasi dan sisanya karena hal lainnya. Bila responden memiliki uang terbatas namun memiliki keingin untuk membeli mobil, 23% reponden akan membeli mobil bekas, 37% akan membeli LCGC dan sisanya menahan keinginan untuk membeli kendaraan.
Saat ditanya mengenai setuju atau tidak setuju dengan kebijakan LCGC ini, 49% responden yang mengisi survey ini mengatakan tidak setuju dengan LCGC, 31% setuju dan sisanya tidak memilih. Rata-rata yang tidak setuju berasalan karena dengan LCGC ini akan meningkatkan kemacetan, ada juga yang berpendapat bahwa kebijakan ini tidak pro terhadap MOBNAS, dan juga dapat meningkatkan subsidi BBM. Sedangkan yang setuju dengan LCGC ini berharap agar program ini disinergikan dengan MOBNAS, dan persebarannya diluar pulau Jabodetabek. Selain itu, bila semua mobil adalah LCGC, maka akan dapat mengurangi konsumsi BBM.
Yang menarik dari survey yang saya temui ini adalah, hampir 62% responden lebih memilih menggunakan transportasi publik bila transportasi publik ada dalam kondisi baik, hemat, murah dan nyaman, hampir 26% akan mengkombinasikan antara kendaraan pribadi dan tranportasi publik, sisanya tetap akan menggunakan kendaraan pribadi. Besar sekali harapan masyarakat akan terciptanya tranportasi publik yang aman, murah dan nyaman. Beberapa tahun kedepan mungkin harapan ini akan segera tercapai dengan program MRT dan monorail di jakarta, monorail di bandung dan Surabaya. Kerjasama antara pemerintah pusat dan derah perlu terus disinergikan, satu sisi industri harus tetap bergulir agar pertumbuhan ekonomi selalu positif yang akan berimbas pada penyerapan tenaga kerja, disatu sisi layanan tranportasi bagi masyarakat harus terus ditingkatkan agar tercipta keamanan dan kenyamanan.
 Namun, jika disesuaikan dengan prediksi awal,  lima tahun terakhir penambahan jumlah kendaraan di DKI Jakarta, dimana rata-rata pertumbuhan kendaraan bermotor tetap 11 % per tahun dan pertumbuhan rata-rata luas jalan tetap 0,01 % per tahun. Maka prediksi perbandingan antara luas jalan kendaraan di DKI Jakarta, pada tahun 2011 jumlah kendaraan berdasarkan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) terdaftar sebanyak 8.506.782 unit. Dari jumlah itu diasumsikan sebanyak 5.954.474 unit berada di jalan, maka luas kendaraan di jalan mencapai 40.105.222 m2. Padahal luas jalan pada tahun 2011 itu hanya 40.093.774 m2. Apa yang akan terjadi di jalan, kemacetan total tak terhindarkan akan terjadi tentunya.
Berdasarkan data Yayasan Pelangi, kemacetan lalu lintas berkepanjangan di Jakarta menyebabkan pemborosan senilai Rp 8,3 triliun per tahun. Data yang sama diungkapkan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bambang Susantono, mengacu pada kajian Study on Integrated Transportation Master Plan for Jabodetabek (SITRAMP 2004). Perhitungan itu mencakup tiga aspek sebagai konsekuensi kemacetan, yakni pemborosan BBM akibat biaya operasional kendaraan senilai Rp 3 triliun, kerugian akibat waktu yang terbuang Rp 2,5 tri- liun, dan dampak kesehatan akibat polusi udara sebesar Rp 2,8 triliun.
Angka kerugian akan terus meningkat secara gradual seiring kemacetan lalu-lintas yang semakin parah di Jakarta. Tingginya penggunaan kendaraan bermotor menjadi pemicu utama problem kemacetan di Jakarta. Bahkan, hingga saat ini tercatat jumlah kendaraan bermotor sudah mencapai 6,5 juta unit, di mana 6,4 juta unit atau 98,6 persen merupakan kendaraan pribadi dan 88.477 unit atau sekitar 1,4 persen adalah angkutan umum, dengan pertumbuhan kendaraan mencapai 11 persen setiap tahunnya. Sedangkan panjang jalan yang ada 7.650 Km dengan luas 40,1 Km2 atau 6,2% dari luas wilayah DKI, dengan pertumbuhan jalan hanya sekitar 0.01 % per tahun. Bandingkan dengan pertumbuhan kendaraan jalan, dari angka itu jelas pertumbuhan jalan tidak mampu mengejar pertumbuhan kendaraan, sehingga wajar saja terjadi kemacetan hampir di setiap ruas jalan.
Strategi untuk mengatasi kondisi kemacetan di jalan-jalan Ibukota, harus segera dilakukan, melalui pengembangan system transportasi yang sustainable. Sistem transportasi yang berkelanjutan harus memperhatikan setidaknya tiga komponen penting, yaitu aksesibilitas, kesetaraan dan pelestarian lingkungan.
·         Upaya aksesibilitas yaitu perencanaaan jaringan transportasi dan keragaman alat angkutan dengan tingkat integrasi yang tinggi antara satu sama lain. Perbaikan sistem angkutan umum merupakan solusi utama yang harus segera dilakukan oleh Pemda DKI. Perilaku masyarakat yang lebih memilih kendaraan pribadi harus segera dirubah. Angkutan umum yang aman, nyaman dan tepat waktu serta terintegrasi satu sama lainnya merupakan pilihan lain paling logis yang dapat merubah perilaku tersebut. Angkutan umum yang baik juga memberikan peluang bagi semua lapisan masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan biaya yang terjangkau dan aksesibilitas yang tinggi.

·         Upaya kesetaraan melalui penyelenggaraan transportasi yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, menjunjung tinggi persaingan bisnis yang sehat, dan pembagian penggunaan ruang dan pemanfaatan infrastruktur secara adil serta transparansi dalam setiap pengambilan kebijakan.

·         Upaya pelestarian lingkungan dilakukan dengan memasukan unsur lingkungan sebagai pertimbangan utama dalam menentukan sistem manajemen transportasi atau juga moda transportasi yang akan digunakan, upaya ini dapat ditempuh melalui pertimbangan carrying capacity suatu lingkungan terhadap kebijakan yang akan diambil, serta penggunaan moda transportasi yang ramah dan aman terhadap lingkungan.
Demikian data-data yang dapat saya berikan. Semoga kita semua mampu menjadi manusia yang lebih baik dalam menjaga lingkungan dan kesejahteraan bersama demi anak cucu kita di masa depan nanti. 


Andhika Adhitya Lestary
3SA04//10611712
jurnalistik: Feature
22.13 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me

Women who have high enthusiasm for food, music, love, mountains, cold air, hope and humans (too great if I say humanity, because I have not done anything for other human beings).

Follow Me

Labels

deaf grateful heart indonesia pelajaran teman

recent posts

Blog Archive

  • ►  2020 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  Mei (2)
  • ►  2018 (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2017 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2015 (14)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2014 (26)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2013 (17)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (7)
    • ▼  Oktober (2)
      • Tiga Tempat Wisata di Seruyan - Kalimantan Tengah
      • Kesadaran Masyarakat Ibukota Tentang Kemacetan dan...
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

  • IBU...
    Setiap orang didunia ini pasti dilahirkan dari seorang ibu. Tapi, tidak semua orang memiliki ibu, atau bahkan dekat dengan ibunya. Aku tahu...
  • Try to not cry.
    Hello.  I am not try to crying. I cant. I dont speak to anyone. I dont tell anyone about what happen.  I know I am not perfect. Sorry if I j...
  • Kita seberuntung apa? Sebersyukur apa?
    Ini hari kesekian di bulan september. Hari kesekian saya masih kerja di GrabTaxi, hari kesekian saya merindukan ayah saya, hari kesekian say...
  • Tambang Merajalela, Ekosistem Alam dan Kesejahteraan Rakyat Taruhannya
    Pada dasarnya pelaksanaan tambang di Indonesia memang sudah cukup lama merajalela di Indonesia. Khususnya didaerah diluar pulau jawa, seper...
  • FESTIVAL TO BRING OUT THE BEST KOREA, INDONESIA 
    Get ready, Jakarta. For a full month, residents of the city will be pampered with a host of art and cultural performances as part of the Ko...

Blogroll

“Don't cry because it's over, smile because it happened.” ― Dr. Seuss

adhityalestarystory
Lihat profil lengkapku
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates