Adhitya Lestary

Hello. 

“Aku sayang kamu, makanya aku bertahan.”

Itu kata-kata yang paling kuingat.

Lalu setelah itu, muncul banyak pertanyaan. Kamu kemana pas aku dirumah sakit sendirian. Kamu orang yang aku ceritakan bahwa aku sakit. Aku buka puasa karna aku sakit, kamu dimana? Bahkan sekedar bertanya kondisi ku saja tidak.

Mungkin ini airmataku yang sudah ribuan kali jatuh.

Tapi ini yang paling mengecewakan. Ada kata sayang. Tapi tidak diperdulikan.

Kali ini, aku sudah menyerah. Mempertahankan sesuatu yang tidak bisa dipertahankan. Berharap pada manusia, yang sulit untuk diharapkan. Mencintai seseorang, yang tak berbalas.

Aku juga sayang kamu. Makanya aku selalu memintamu kembali ketika kamu pergi.

Tapi mungkin, aku memang harus memberimu ruang. Untuk sendiri. Menikmati hidupmu.

Dan aku, aku akan terus melangkah. Melangkah kedepan, mencari masa depanku sendiri.

Yah, ini mungkin memang akhir dari semuanya.

Kamu baik-baik. Aku minta maaf kalau aku menuntutmu untuk peduli padaku, ketika kenyataannya berbeda.

• Aku bisa jadi manusia yang baik nan nurut dan manja ketika dirumah, bersama keluarga.
• Aku bisa jadi manusia yang kompetitif, cerdas, kreatif, cheerful, penuh percaya diri, mudah percaya sama orang lain and full of joy ketika di lingkungan kantor.
• Last but not least, Aku bisa jadi wanita lemah dan sama sekali not confident dan hanya mau kelihatan baiknya saja ketika bersama calon suami.

Ada waktu I am tired of being that 3. Its not fake. Its called personality. Setelah survey, ternyata ada beberapa orang dilingkungan gw yang melakukan hal yang sama. 

Sampai hari ini, pikiranku isinya mati. Nangis. Semalaman, hingga tadi. I am fool. I am suck.

Aku berharap calon suamiku nolongin aku. In fact he did the best that he cant. He try everything and I know, he did a great job (I know he have a big issue not only from me, he should taking care of his family too). But, still, I wish he could understand me more. I am sorry boo.

I was thinking about savings, married, my social life in office.

Man, another reason why I am being this sick because of Social media. Social media make my mental warm. 

I already have solution for myself. I need another activity. I need to be more active. I cant be this way. If God still want me to marry with him, I should change myself. For me, for him and for our child. 

Aku harus berhenti berpikir hidupku susah, harus berhenti melihat ke atas, aku harus berhenti mengikuti gaya hidup orang lain. I should stop. I should stop asking why you bla bla bla bla to my calon suami. Poor you mas to have calon istri kaya aku.

I want to trust you and make you back like the old times, who always contact me no matter how angry you are. I will do my best. But, I need you to support me.

Please, I already read a lot of depression story that ending with suicide. No matter what happened, please dont ever think about it. We cant pass it.

- Tuli, tunarungu, atau gangguan dengar dalam kedokteran adalah kondisi fisik yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan seseorang untuk mendengarkan suara.- 

Kita tentu sering pura-pura tidak melihat, pura-pura tidak mendengar dan pura-pura tidak bicara. Sering, pasti.

Aku pernah. Pura-pura tidak melihat, terutama ketika melihat hal yang aku tidak suka. Melihat sesuatu yang aku tahu akan mengganggu ku. Contohnya pura-pura tidur di kereta karena tidak mau ada orang yang mengambil tempat dudukmu.

EGOIS

Itulah sifat manusia. Aku salah satunya.

Pernah bayangin gak hidup dalam gelap?

Pernah bayangin gak hidup tanpa suara?

Pernah bayangin gak hidup tanpa bicara?

Kenapa seorang Adhitya tiba-tiba nulis blog kaya gini?

Please check this video from KitaBisa.com :

https://www.youtube.com/watch?v=s4W10a6OmCI

Sebuah nostalgia yang takkan terlupa
Tentang gadis bingung dan pengembara
Berbagi cerita di penghujung senja
Menunggu datangnya hujan

Tiada kunjung datang hujan yang dinantikan
Namun hari-hari semakin berarti
Berteman butir waktu berpayung langit mendung
Akhirnya yang tiba cinta

Ternyata bukan tentang menanti dan menunggu
Tetapi memang telah waktunya tuk bertemu
Walau tak selalu berakhir bersama
Mungkin nanti kan bertemu kembali

Ternyata bukan tentang menanti dan menunggu
Tetapi memang telah waktunya tuk bertemu
Walau tak selalu berakhir bersama
Mungkin nanti kan bertemu kembali

Cinta bukan tentang menanti dan menunggu
Tetapi memang telah waktunya tuk bertemu
Oh walau tak selalu berakhir bersama
Mungkin nanti, sampai nanti bertemu kembali


Monita Tahalea - 168
https://www.youtube.com/watch?v=VrE-UkiM1PI